Senin, 23 Desember 2013

MAKALAH PENDIDIKAN DAN PERUBAHAN SOSIAL



PENDAHULUAN
            Pendidikan adalah usaha sadar yang ditunjukan kepada peserta didik agar menjadi manusia yang berkepribadian yang kuat dan utuh serta bermoral tinggi. Secara spesifik, dengan pendidikan peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyrakat, bangsa dan negara. Sehingga dapat tercipta Sumber Daya Manusia yang berkualitas. Pendidikan sangat mempengaruhi proses perubahan sosial suatu individu dalam bermasyarakat dan akhirnya pendidikan akan dapat membangun bangsa dan negara di era globalisasi ini.
Berdasarkan faktanya, orang yang sekolah akan  mendapat status sosial  tinggi di masyarakat dari pada orang  yang tidak sekolah atau berpendidikan tinggi. Hal semacam itu harus kita jauhkan dari pemikiran kita karena sebenarnya pandangan terhadap kebuyaan seperti itu sudah tidak baru lagi yaitu sudah ada sejak Sarekat Islam(SI) dalam pimpinan Tan Malaka, salah seorang legenda pergerakan nasional. Jadi akan sangat berlebihan jika menganggap ide seperti itu sebagai suatu terobosan sebab tidak akan ada botol baru untuk kecap yang sama.
Di era globalsasi ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sedemikian pesat. Ekonomi  mengalami pasang surut berganti-ganti sulit diprediksi. Kontelasi kekuasaan politik juga berubah-ubah. Kita sudah tidak lagi hidup dengan anggapan lama yaitu tentang dunia yang teratur dan harmonis, melainkan hidup dalam tidak keteraturan dan kecenderungan chaos. Jadi hal semacam hanya dapat diatasi oleh orang-orang pikirannya terbukadan orang yang selalu belajar untuk hal-hal baru. Bukanlah orang-orang yang siap pakai yang dapat memanfaatkan dan berhasil untuk mengarahkan perubahan. Seperti di televisi pernah ditayangkan setelah lulus SMP dianjurkan untuk melanjutkan ke sekolah kejuruan.
Dengan demikian, sekolah di tingkat manapun yang tetap menjalankan pendidikan dengan orientasi siap pakai untuk para pelajarnya tidak akan berhasil untuk mengemban misi sebagai agent of change tetapi sekedar consumer of change dalam mengantisipasi masa depan(menuju masyrakat modern)



A.Makna Pendidikan.
Pendidikan adalah serangkaian kegiatan komunikasi antara manusia dewasa  dengan si anak didik secara tatap muka atau dengan menggunakan media dalam rangka memberikan bantuan terhadap perkembangan anak seutuhnya.
Pendidikan sering disebut ilmu normatif. Ilmu normatif adalah ilmu yang mendiskripsikan, menjelaskan dan memberitahukan kepada orang lain untuk mencapai sesuatu yang ideal. Pendidikan mempunyai beberapa unsur dasar aktivitas pendidikan yaitu:
1.Yang mendidik dan menerima, maksudnya pendidikan serasa memberi didikan yang baik kepada orang lain dan orang lain itu menerimanya.
2.Pendidikan bertujuan yang baik, yaitu  perkembangan kepentingan yang menerima agar anak pandai, cerdas, toleransi, berkepribadian islami, dan luhur serta ahli dalam berbagai bidang.
3.Cara atau jalan yang baik artinya, baik dalam cara atau jalan yang menerima (subyek-didik) dan dapat pula terkait pada hakikat yang ,memberi (pendidik) dan diterima (didikan) pada hal-hal yang baik.
4.Konteks yang positif artinya, sustu konteks yang berupaya menyisihkan negatif merubahnya menjadi posisitif.
Dari unsur-unsur tersebut dapat dirumuskan pendidikan sebagai aktivitas interaksi antara pendidik dan subyek didik untuk mencapai tujuan yang baik dengan cara baik dalam konteks hal yang positif.
Dalam UU RI No.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 1 telah ditetapkan bahwa” Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.”

B. Sekilas tentang Perubahan Sosial
Masyarakat manusia di manapun tempatnya pasti mendambakan kemajuan dan peningkatan kesejahteraan yang optimal.Kondisi masyarakat secara obyektif merupakan hasil tali temali antara lingkungan alam, lingkungan sosial serta karakteristik individu. Ketiga-tiganya selalu berhubungan antara satu sama lain sehingga membentuk sebuah bangunan.
Perubahan sosial merupakan suatu tingkah laku yang mengalami perkembangan atau kemunduran bagi seorang individu terhadap lingkungan sekitar.Pada hal ini mengarah ke terjadinya proses internalisasi program pada subyek-didik (pendidik dan peserta didik). Sebab ini menekankan pada pentingnya tujuan/cara/jalan mendidik yang cocok sesuai dengan pola hidup bergama di masyarakat sekitar.
Hal-hal yang berkaitan dengan perubahan sosial:
1.      Nilai-nilai sosial
Nilai sosial adalah nilai yang dianut oleh suatu masyarakat, mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk oleh masyarakat. Sebagai contoh, orang menanggap menolong memiliki nilai baik, sedangkan mencuri bernilai buruk.
Ciri nilai sosial di antaranya sebagai berikut.
  • Merupakan konstruksi masyarakat sebagai hasil interaksi antarwarga masyarakat.
  • Disebarkan diantara warga masyarakat (bukan bawaan lahir).
  • Terbentuk melalui sosialisasi (proses belajar)
  • Merupakan bagian dari usaha pemenuhan kebutuhan dan kepuasan sosial manusia.
  • Bervariasi antara kebudayaan yang satu dengan kebudayaan yang lain.
  • Dapat mempengaruhi pengembangan diri sosial
  • Memiliki pengaruh yang berbeda antarwarga masyarakat.
  • Cenderung berkaitan satu sama lain.

2. Pola-pola perilaku
Pola-pola perilaku merupakan sikap atau perilaku yang ada sejak dia lahir sampai sekarang sesuai perkembangan zaman.
3. Organisasi
Organisasi adalah sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan..
4. Lembaga dalam masyarakat ( Politik ).
Politik adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara.
Politik adalah seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan secara konstitusional maupun nonkonstitusional.
Di samping itu politik juga dapat ditilik dari sudut pandang berbeda, yaitu antara lain:
  • politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama (teori klasik Aristoteles)
  • politik adalah hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan dan negara
  • politik merupakan kegiatan yang diarahkan untuk mendapatkan dan mempertahankan kekuasaan di masyarakat
  • politik adalah segala sesuatu tentang proses perumusan dan pelaksanaan kebijakan publik.
Dalam konteks memahami politik perlu dipahami beberapa kunci, antara lain: kekuasaan politik, legitimasi, sistem politik, perilaku politik, partisipasi politik, proses politik, dan juga tidak kalah pentingnya untuk mengetahui seluk beluk tentang partai politik.

5. Lapisan dalam masyarakat
lapisan sosial merupakan pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat (hierarkis).
6. Kekuasaan dan wewenang.
Kekuasaan amat erat hubungannya dengan wewenang. Tetapi kedua konsep ini harus dibedakan. Kekuasaan melibatkan kekuatan dan paksaan, wewenang merupakan bagian dari kekuasaan yang cakupannya lebih sempit. Wewenang tidak menimbulkan implikasi kekuatan. Wewenang adalah kekuasaan formal yang dimiliki oleh seseorang karena posisi yang dipegang dalam organisasi. Jadi seorang bawahan harus mematuhi perintah manajernya karena posisi manajer tersebut telah memberikan wewenang untuk memerintah secara sah.
Bentuk-bentuk perubahan sosial :
1. Perubahan sosial lambat
Misalnya perubahan perubahan yang perlu waktu lama dimana perubahan terjadi dengan sendirinya tanpa rencana/kehendak tertentu. Hal itu disebabkan karena usaha usaha masyarakat untuk sesuaikan diri dengan keperluan-keperluan, keadaan-keadaan dan kondisi-kondisi yang timbul sejalan dengan pertumbuhan masyarakat.
a. Teori perubahan unlinier : manusia, masyarakat, serta kebudayaannya, alami perkembangan sesuai dengan tahapan-tahapan tertentu.
b. Teori perubahan universal : perkembangan masyarakat tidak perlu tahap-tahap tertentu yang tetap, sebab kebudayaan manusia telah ikuti suatu garis evolusi tertentu.
c. Teori perubahan multilinier : tahap-tahap perkembangan dalam evolusi masyarakat.

2. Perubahan sosial cepat
Misalnya perubahan yang cepat (revolusi) dapat dirncanakan terlebih dahulu, tapi hal ini bersifat relative karena dapat terjadi dalam jangka waktu lama.

3. Perubahan sosial kecil
Misalnya perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial, tetapi tidak membawa pengaruh yang berarti dalam masyarakat.

4. Perubahan sosial besar
Misalnya perubahan yang akan membawa pengaruh besar pada kehidupan masyarakat.

5. Perubahan sosial direncanakan
Misalnya perubahan yang telah diperkirakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang berwewenang.

6. Perubahan sosial yang tidak direncanakan
Misalnya perubahan yang terjadi begitu saja dan diluar jangkauan pengawasan masyarakat.
C.Hubungan  Perubahan Sosial dan Pendidikan
Sejalan dengan penjelasan perubahan sosial di atas maka sebenarnya di manakah letak posisi pendidikan. Pendidikan adalah suatu institusi pengkonservasian yang berupaya menjembatani dan memelihara warisan budaya suatu masyarakat sesuai dengan perubahan sosial.
Dalam proses perubahan sosial modifikasi yang terjadi seringkali tidak teratur dan tidak menyeluruh, meskipun sendi-sendi yang berubah itu saling berkaitan secara erat, sehingga melahirkan ketimpangan kebudayaan. Dikatakan pula olehnya bahwa cepatnya perubahan teknologi jelas akan membawa dampak luas ke seluruh institusi-institusi masyarakat sehingga munculnya kemiskinan, kejahatan, kriminalitas dan lain sebagainya merupakan dampak negatif yang tidak bisa dicegah.
Untuk itulah pendidikan harus mampu melakukan analisis kebutuhan nilai, pengetahuan dan teknologi yang paling mendesak dapat mengantisipasi kesiapan masyarakat dalam menghadapi perubahan.
Ada dua istilah dalam perubahan sosial, yaitu:
a) Diferensiasi merupakan suatu keniscayaan yang pasti dilalui oleh sistem sosial dalam mengadaptasikan diri terhadap perubahan-perubahan di lingkungannya, dan
b) Kemampuan untuk melakukan diferensiasi merupakan sebuah indikator positif mengenai kemampuan suatu sistem dalam menyesuaikan diri sesuai dengan proses-proses perubahan yang terjadi.
Sedang alur perkembangan diferensiasi pendidikan dapat diterangkan dalam beberapa poin sebagai berikut.
a) Pendidikan pada masyarakat sederhana yang belum mengenal tulisan. Dalam kehidupan masyarakatnya mengembangkan pendidikan secara informal yang berfungsi untuk memberikan bekal keterampilan-keterampilan mata pencaharian dan memperkenalkan pola tingkah laku yang sesuai dengan nilai serta norma masyarakat setempat. Pada tingkatan ini, peran sebagai siswa dan guru secara murni ditentukan oleh ukuran-ukuran askriptif.
b) Pada tingkatan yang lebih maju, sebagaian proses sosialisasi teridentifikasi keluar dari batas keluarga, diserahkan kepada semua pemuda di masyarakat tentu saja dengan bimbingan
para orang tua yang berpengalaman atau berkeahlian.
c) Dengan berkembangnya diferensiasi di masyarakat itu sendiri, maka meningkat pula upaya seleksi sosial.
d) Pada tingkatan berikutnya hubungan antara pendidikan dengan masyarakat menjadi kian rumit dan semakin kompleks. Sejalan dengan arus industrialisasi dan kecenderungan diferensiasi sosial, maka spesialisasi peranan menjadi cirri istimewa masyarakat pada tingkatan keempat ini. Di sini beban-beban baru, yaitu sebagai pusat pengajaran bagi masyarakat luas, sebagai media seleksi sosial serta berperan pula sebagai lapangan pekerjaan.

Dalam perkembangan ini, sistem pendidikan beranjak pesat menjadi institusi yang mempunyai “kedudukan penting” terutama dalam menopang perubahan sosial ekonomi (baik perubahan yang direncanakan maupun tidak), lalu pendidikan berkembang menjadi “jembatan” prestise dan status, selain juga tampil sebagai faktor utama mobilitas sosial, baik vertikal maupun horisontal, baik intra maupun antargenerasi.
D. Gelombang Kekuatan yang Mengubah Masyarakat Manusia
Dari berbagai kekuatan yang mengubah kehidupan bersama umat manusia dewasa ini adalah globalisaai. Globalisasi berasal dari  kata global yang berarti secara umumnya, utuhnya, kebulatanya. Sehingga menjadikan dunia sebagai satu kesatuan dan dunia seakan-akan menjadi sempit dan tak menghiraukan batas-batas negara. Misalnya, peristiwa suatu negara dapat tersebar keseluruh dunia.
Peranan faktor-faktor globalisasi meliputi 4 bidang yaitu,
a. Bidang iptek, misalnya adalah komputer, satelit dan lainnya. Perkembangan teknologi ini sangat cepat  yang mengakibatkan bumi semakin sempit dan transparan. Bahkan mampu memberikan orientasi baru dalam bersikap dan berfikir.
b. Bidang ekonomi, mengarah pada ekonomi regional dan global. Misalnya, NAFTA AFTA, dan lain sebagainya. Akibatnya, menyebabkan negara hanya bertapal batas politik saja, sedang dari ekonomi semakin kabur.
c. Bidang lingkungan hidup, Indonesia yang mempunyai hutan tropis terbesar di dunia harus menjaga kelestarian”paru-paru dunia” misalnya, suah di tetapkannya  kebijakan, reboisasi.
d. Bidang pendidikan, dalam kaitannya identitas bangsa, termasuk budaya nasional dan budaya nusantara.  
e. Selain itu  juga terdapat bidang lain yaitu bidang politik, hukum, dan hak-hak asasi manusia paham demokrasi. Misalnya, adalah pelaksanaan pemilu suatu negara dipantau langsung oleh negara lain, dengan mengirim para peninjau baik sebelum maupun sesudah pemilu. Ada semboyan”think globally but act locally”, yang berarti  bahwa dalam menghadapi globalisasi itu menekankan perlunya berfikir dan berwawasan global namun harus disesuaikan dengan keadaan sekitarnya.
2. Perkembangan iptek yang semakin cepat
Perkembangan iptek yang semakin cepat dapat berdampak positif ataupun negatif. Dampak positifnya, Memudahkan untuk mengikuti perkembangan iptek yang terjadi di dunia, menguasai dan menerapkannya untuk memenuhi kebutuhan pembangunan. Sedangkan, dampak negatifnya akan muncul bila kondisi sosial-budaya belum siap menerima limpahan.
Francis Bacon “ Ilmu adalah kekuasaan” maka, teknologi merupakan kekuasaan atas: manusia, kebudayaan, dan alam.
3. Arus Komunikasi
Perkembangan komunikasi yang semakin padat dan cepat, misalnya yang berkaitan dengan informasi dan komunikasi, mendorong perkembangan masyarakat  dari masyarakat pertanian ke masyarakat industri dan masyarakat informasi. Seeriringnya perkembangan informasi dan komunikasi seakan-akan mampu mengisi dimensi ruang dan waktu. Unsur  dasar proses komunikasi terdiri dari, sumber pesan, penyandian (encoding),Tranmisi pesan, saluran pembuka sandian (decoding), reaksi internal penerima ,dan gangguan (noise).
4.Peningkatan Layanan Profesional
Dengan semakin meningkatnya dan meluasnya wawasan dan pengetahuan serta daya kritis, maka menuntut kualitas hidup yang lebih baik, sehingga pelayanan profesional sangat dibutuhkan masyarakat demi meningkatkan mutu masyarakat. Sehingga  agar mencapai hasil yang optimal  maka harus di imbangi dengan peningkatan kualitas tenaga professional.
E. Pendidikan sebagai Dasar Pengembangan Masyarakat Baru                                      
Pendidikan telah dijadikan prioritas utama dan pertama dari banyak negara untuk dijadikan sebagai pondasi membangun masyarakat yang lebih demokratis, terbuka bagi perubahan-perubahan global dan menghadapi masyarakat digital.
a. Arah Baru Pedagogik
Di dalam perkembangannya, pedagogik terbatas kepada masalah-masalah mikro pendidikan, seperti perkembangan anak, proses belajar dan pembelajaran, fasilitas pendidikan, biaya pendidikan, manajemen pendidikan dan sebagainya. Di dalam perkembangannya dewasa ini, pedagogik ternyata tidak terlepas dari perubahan-perubahan sosial, politik dan ekonomi. Perubahan-perubahan sosial tersebut di atas telah membawa kepada suatu keperluan untuk memberikan orientasi baru terhadap pedagogik. Dengan demikian, pedagogik bukan hanya terbatas kepada ilmu mendidik dalam arti sempit, atau sekadar aplikasi ilmu jiwa pendidikan, tetapi juga membahas mengenai keberadaan manusia di dalam kebersamaan hidup yang  mengglobal bagi umat manusia serta suatu perubahan politik,ekonomi,sosial budaya.
b. Pendidikan, Ekonomi, Politik, dan Kebudayaan
 Pendidikan dan kebudayaan merupakan dua sisi dari mata uang yang sama. Mengisolasikan pendidikan dari kebudayaan berarti melihat proses pendidikan di dalam ruang hampa. Pakar-pakar ekonomi juga pakar-pakar kebudayaan dan politik melihat betapa pendidikan merupakan aspek yang sangat strategis di dalam menyiapkan suatu tata kehidupan manusia yang baru. Demikianlah kita melihat bagaimana peranan pendidikan di dalam menata suatu m. Pengaruh Budaya
Dengan berkembangnya masyrakat menuju masyarakat modern yang perlu ditekankan adalah kemampuan memfilter budaya yang masuk, karena di zaman globalissi ini kita tidak mumgkin menutup diri terhadap pengaruh kebudayaan. Bila hal ini sampai terjadi pada kita , kita sebagai manusia yang “gaptek’’ dan tidak dapat memenuhi tuntutan zaman. Peranan pendidikan merupakan faktor penentu dalam membangun dan memperkuat ketahanan kebudayaan
c. Pengembangan sarana pendidikan
Setrategi pendidikan dalam menyongsong masa era globalisasi:
   1. Pendidikan untuk pengembangan iptek misalnya, manufacturing
   2. Pendidikan untuk pengembanga ketrampilan menegemen dan bahasa asing
   3. Pendidikan untuk pengelolaan kependudukan, lingkungan, KB,dan kesehatan
   4. Pendidikan untuk pengembangan sistem nilai misalnya, fisafat agama dan ideologi
   5. Pendidikan untuk mempertinggi mutu tenaga kependidikan dan kepelatihan misalnya
       pengelolaan pendidikan system formal dan nonformal untuk peningkatan mutu dan                            
       Sumber Daya Manusia (SDM).masyarakat baru.











KESIMPULAN
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian kecerdasan, akhalak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat, sehingga mampu mempengaruhi peruhahan sosial menuju masyarakat masa depan . Dengan pendidikan diharapkan mampu menghasilkan manusia yang dapat menyesuaikan diri dalam menghadapi masa era globalisasi. Masa semacam ini harus kita taklukkan dengan pengetahuan dan “melek tegnologi” supaya kita bisa bersaing dengan dengan negara-negara lain. Upaya untuk mengantisipasinya melalui beberapa cara antara lain: perubahan nilai dan sikap, pengembangan kebudayaan, dan pengembangan sarana pendidikan. Selain itu kita sebagai generasi penerus bangsa kita selalu siap untuk belajar hal-hal baru  bukan sebagai tenaga yang siap pakai untuk kepentingan industri.

















DAFTAR PUSTAKA

§  Barnadib, Prof.Imam dan Prof.Dr.Sutari Imam Barnadib.Beberapa Aspeks substansial Ilmu Pendidikan.1996.Andi:Yogyakarta.
§  Muhadjir, Dr. Noeng. Ilmu pendidikan dan perubahan suatu teori pendidikan.1993.Rakesarasin:Yogyakarta.
§  Tirtarahardjo, Prof.Dr.Umar dan Drs.S.L.La Sulo.Pengantar pendidikan.2005.Rineka cipta:Jakarta.

§  http/www.google.it/search.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar